PenulisanGelar Ners (AIPNI) Jul. 18, 2014. • 4 likes • 68,063 views. Download Now. Download to read offline. Education. Pencantuman Gelar Pendidikan Profesi Ners berdasarkan Surat No. 622/AINEC.Ka.Sr/XII/2010. Adam Muhammad. . BUKU PEDOMAN PROGRAM STUDIBuku Kurikulum S1 Keperawatan dan Profesi Ners Tahun 2019 download disiniBuku Kurikulum S1 Keperawatan dan Profesi Ners Tahun 2021 download disiniBuku Pedoman Akademik Prodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners Tahun 2020 download disiniBuku Pedoman Akademik Prodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners Tahun 2021 download disiniBuku Rencana Strategis Renstra Prodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners Tahun download disiniBuku Pedoman Roadmap Penelitian dan Pengabdian Masyarakat download disiniRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RPSAngkatan 2020Angkatan 2021MODUL PEMBELAJARAN PRAKTIKUMSEMESTER ISEMESTER IISEMESTER IIISEMESTER IVModul Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan download disiniSEMESTER VModul Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal download disiniSEMESTER VISEMESTER VIISEMESTER VIIIBUKU PEDOMAN PRAKTIK KLINIKBUKU PEDOMAN PRAKTIK PROFESIBuku Pedoman Praktik Profesi Keperawatan Dasar download disiniBuku Pedoman Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah download disiniBuku Pedoman Praktik Profesi Keperawatan Maternitas download disiniBuku Pedoman Praktik Profesi Keperawatan Anak download disiniBuku Pedoman Praktik Profesi Keperawatan Jiwa download disiniBuku Pedoman Praktik Profesi Keperawatan Komunitas download disiniBuku Pedoman Praktik Profesi Keperawatan Gerontik download disiniBuku Pedoman Praktik Profesi Keperawatan Keluarga download disiniBuku Pedoman Praktik Profesi Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis download disiniBuku Pedoman Praktik Profesi Manajemen Keperawatan download disiniBuku Pedoman Karya Ilmiah Akhir EVENT PRODI S1 KEPERAWATANPraktek Laboratorium Keperawatan DasarPraktikum HipnotherapiDelegasi Tim Bantuan Medis Upacara di Kabupaten Bojonegoro Project Based Learning Mahasiswa A2020 - Keperawatan Medikal Bedah"Community First Respons and Hospital Management for Cardiovascular Emergency"dr. Rio Herdiyanto, K FIHA RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesemo Muhammad Alfiansyah, Praktis ICCU RSUD Dr. Soetomo SurabayaGuest Lecture"Immune Response and Imuunity to Covid-19"Shahzad Shoukat, University of Peshawar, PakistanProject Based Learning Mahasiswa A2020 - Keperawatan HIV AIDS - Pondok Pesantren Abu Dzarrin"Kesehatan Reproduksi dan Perilaku Menyimpang yang Menyebabkan PMS HIV dan Sifilis"Guest Lecture "Aspek Hukum, Legal Etik, dan Perlindungan Hukum Keperawatan"Edy Purwanto, - Wakil Sekretaris DPW PPNI Jawa TimurProject Based Learning A2020 - Keperawatan Jiwa"Skreening Kesehatan Jiwa dalam Rangka Memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia"Car Free Day Alun-Alun BojonegoroPraktikum Laboratorium Keperawatan DewasaPraktik BHD Persiapan Lomba Penanganan Pre Hospital Kegawatan Jantung oleh HIPGABI Jawa TimurPembelajaran TUTORIAL Keperawatan Medikal Bedah III Suatu hari beberapa mahasiswa/i keperawatan mendatangi saya dan bertanya apakah mereka harus melanjutkan pendidikan sarjana keperawatan yang sudah mereka peroleh dengan pendidikan profesi/Ners atau tidak. Pertanyaan ini bagi saya adalah hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan mengingat perbedaan pendidikan keperawatan antara Indonesia dan negara-negara lain. Pendidikan keperawatan di Indonesia mungkin pendidikan dengan gelar yang bisa membuat binggung pada awalnya. Saya secara pribadi, harus menjalani pendidikan Sarjana keperawatan, lalu diwisuda dan lanjut dengan pendidikan profesi keperawatan yang selanjutnya diambil sumpahnya dengan menggelar acara kedua. Gelar ?, Saya memiliki gelar, Sampai saat ini, saya masih belum dapat memahami secara paripurna makna dari gelar saya. Jika di luar negeri, teman-teman saya sangat bangga dengan gelar RN-nya, maka saya ketika di Indonesia bangga dengan gelar Ners saya, yang kadang diletakkan di bagian depan nama saya atau dibagian akhir saya. dan Ners yang diambil dengan periode waktu yang berbeda dan dirayakan secara berbeda ternyata adalah satu kesatuan. tanpa Ners tidak lengkap!. Bisa dikatakan bahwa seseorang akan menjadi Perawat profesional jika sudah memiliki gelar Jika tidak, maka tidak bisa menjadi perawat atau menyandang gelar, Perawat SEUTUHNYA. Kenapa ?, Banyak orang yang menjawab demikian, “Ya, Karena Undang-undangnya yang mengatakan demikian!“. Saya sependapat dengan hal ini. Undang-undang dilahirkan dari penelitian, pembahasan para ahli dan pemikiran yang mendalam. Ada alasan dibalik penetapan keputusan ini. Jika merefleksikan dari pengalaman saya secara pribadi yang merupakan korban dari pendidikan keperawatan dan kurikulumnya, maka memang memperoleh pendidikan Ners adalah sebuah keharusan. Pendidikan dijenjang Sarjana, sangat tidak mencukupi keinginan untuk menguasai ilmu praktik’ atau terapan. Maklumlah, Ilmu keperawatan ini, sama seperti ilmu kedokteran yang merupakan ilmu yang tidak hanya berbicara tentang teori belaka, tapi juga praktik yang merupakan proyeksi nyata dari ilmu abstrak. Tapi, pendidikan keperawatan di Indonesia ini memang aneh. Aneh karena selain memiliki pendidikan sarjana, Ia juga memiliki pendidikan diploma yang 60 % dari pendidikannya dikonsentrasikan ke arah praktik. Jadi, mereka yang memiliki gelar diploma berkeinginan untuk melanjutkan ke sarjana, akan mendapatkan pendidikan komplit untuk ilmu abstract dan praktik. Kalau mereka memutuskan untuk mengambil pendidikan profesi, kita bisa mengatakan bahwa pendidikan praktik mereka double dan diharapkan lebih baik. Menarik bukan?. Kesimpulan dan jawaban yang saya berikan untuk para mahasiswa/i yang bertanya diatas hanya satu, silahkan pikirkan sesuai dengan kepentingan masing-masing. Baik dan buruknya, dipertimbangkan dengan cerdas dan matang. Sehingga diharapkan tidak memberikan penyesalan dikemudian hari. Salam Profesi. Penulisan gelar dokter spesialis. Pernahkah kamu bertanya-tanya mengenai tata cara penulisan gelar dokter spesialis? Doktor spesialis diketahui sebagai lulusan pendidikan dokter spesialis yang secara spesifik mempelajari suatu bidang kesehatan. Misalnya saja untuk organ paru-paru maka akan dipelajari khusus oleh calon dokter spesialis paru-paru/. Demikian halnya dengan spesialis lainnya. Penulisan gelar untuk dokter atau doktor ini memang bisa jadi memusingkan. Kenapa? Begini, pernahkah kamu memperhatikan plang nama di depan tempat praktek seorang dokter atau mungkin di rumah sakit? Jika diteliti kamu akan menjumpai beberapa bentuk penulisan gelar doktor maupun dokter. Yakni ada yang ditulis dengan huruf DR semua memakai huruf kapital, ada juga dengan huruf Dr huruf D kapital dan huruf r dibuat huruf kecil, dan terakhir ada dr semua ditulis dengan huruf kecil. Kira-kira, apa yang membuat ketiganya berbeda? Supaya tidak lagi bingung, simak penjelasan di bawah ini. Apa Itu Gelar? Jenis-Jenis Gelar 1. Diploma 2. Sarjana 3. Magister 4. Doktor 5. Kedokteran Penulisan Gelar Secara Umum Mengenal Gelar DR, Dr, dan dr 1. Gelar DR 2. Gelar Dr 3. Gelar drPenulisan Gelar Dokter Spesialis Apa Itu Gelar? Sebelum membahas mengenai tata cara penulisan gelar dokter spesialis yang baik dan benar. Bisa mengetahui dulu definisi dari gelar secara umum, sehingga bisa paham kenapa penulisan gelar akademik maupun non akademik memiliki aturan yang terbilang sangat ketat. Gelar secara umum didefinisikan sebagai awalan prefix dan akhiran afiks yang ditambahkan sesudah maupun sebelum penulisan nama seseorang sebagai penanda rasa hormat, jabatan resmi, dan juga kualifikasi akademik. Sehingga melalui penulisan gelar yang tepat, baik gelar akademik maupun non akademik maka seseorang bisa mendapat informasi lengkap. Misalnya Bisa mengetahui seseorang dengan suatu gelar adalah keturunan ningrat atau bangsawan. Bisa mengetahui seseorang dengan suatu gelar memiliki jabatan tertentu, misalnya ada kata “Presiden”, atau mungkin “CEO” di depan nama seseorang. Maka semua orang bisa langsung tahu jabatan yang dipegang oleh orang dengan gelar tersebut. Bisa mengetahui kualifikasi akademik dari seseorang yang namanya ditambahkan gelar akademik. Misalnya untuk Sarjana Pendidikan, sehingga setiap orang langsung tahu bahwa pemilik gelar ini adalah lulusan S1 untuk Pendidikan. Gelar akademik kemudian diketahui sebagai jenis gelar yang didapatkan oleh seseorang setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi untuk bidang keilmuan tertentu. Gelar akademik ini beragam sebagaimana dengan banyaknya program studi atau jurusan pendidikan di pendidikan tinggi. Selain itu, gelar pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tingkatan. Pertama adalah Diploma yang meliputi Diploma 1 sampai 4, disusul Strata atau Sarjana untuk lulusan S1, dan Magister atau Master untuk lulusan S2, dan Doktor maupun PhD untuk lulusan S3. Gelar pendidikan tersebut diketahui memakai bahasa Belanda. Setiap orang bisa memiliki banyak gelar sekaligus, apalagi jika sudah menempuh pendidikan tinggi sampai jenjang S3. Maka minimal di antara penulisan namanya akan dicantumkan tiga jenis gelar pendidikan sekaligus. Hal ini juga berlaku untuk lulusan pendidikan dokter yang nantinya mendapat gelar Dr dokter yang ditulis di depan nama. Baca Juga Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor? Jenis-Jenis Gelar Supaya tidak terlalu bingung mengenai definisi gelar yang dipaparkan di atas dan nantinya bisa lebih mudah juga memahami penulisan gelar dokter spesialis. Maka penting juga untuk mengetahui jenis-jenis gelar yang ada di Indonesia. Sebab jika membahas jenis gelar di luar negeri tentu pembahasannya akan lebih panjang. Seperti yang dijelaskan sekilas di atas, gelar pendidikan memiliki tingkatan yang menunjukan seberapa tinggi tingkat pendidikan tinggi yang diraih seseorang. Berikut detail jenis-jenis gelar tersebut 1. Diploma Jenis gelar yang pertama adalah gelar Diploma yang merupakan gelar untuk lulusan pendidikan vokasi. Gelar Diploma pun memiliki beberapa tingkatan Program Diploma 1 atau D1 yang lulusannya mendapat gelar Ahli Pratama Program Diploma 2 atau D2 yang lulusannya mendapat gelar Ahli Muda Program Diploma 3 atau D3 yang lulusannya mendapat gelar Ahli Madya Program Diploma 4 atau D4 yang lulusannya mendapat gelar Sarjana Terapan 2. Sarjana Jenis gelar yang kedua adalah Sarjana atau Strata 1 yang lulusannya kemudian diberi gelar S1. Selain itu, untuk mahasiswa yang mengambil pendidikan vokasi D4 atau Diploma 4 juga akan mendapat gelar Sarjana, lebih tepatnya Sarjana Terapan. Sehingga lulusan D4 akan mendapatkan gelar Sedangkan untuk lulusan S1 atau Strata 1 nantinya akan mendapatkan gelar S di belakang namanya, dan diikuti bidang pendidikan yang diambil. Misalnya, seseorang mengambil jurusan S1 Komputer maka setelah lulus akan mendapat gelar Sarjana Komputer Gelar Sarjana sendiri di Indonesia sempat mengalami perubahan, yakni sebelum tahun 1993 dimana gelar S1 ada tiga. Pertama adalah Doktorandus Drs., Doktoranda Dra., dan juga Ir. Insinyur. Jadi, tidak perlu heran jika lulusan teknik zaman dulu mendapat gelar Insinyur namun saat ini mendapat gelar Sarjana Teknik. Adapun untuk jenis gelar disesuaikan dengan bidang atau jurusan pendidikan yang diambil. Maka jenis gelar S1 ini kemudian sangat beragam, beberapa diantaranya adalah Sarjana Peternakan Sarjana Ilmu Politik Sarjana Ilmu Pemerintahan Sarjana Ekonomi Islam Sarjana Ekonomi Sarjana Komputer Sarjana Keperawatan Sarjana Kesehatan Masyarakat Sarjana Agroteknologi Sarjana Teknik Sarjana Teknik Pertanian Sarjana Agama Sarjana Psikologi dan lain sebagainya. 3. Magister Berikutnya adalah gelar Magister yang disebut juga sebagai Master yang merupakan gelar pendidikan untuk siapa saja yang sudah menempuh pendidikan S2. Seperti gelar Sarjana, gelar Magister juga ditulis dengan huruf M untuk Magister dan diikuti jurusan atau bidang keilmuan yang diambil selama S2 tersebut. Berhubung bidang keilmuan atau jurusan untuk S2 ini juga sama banyaknya dengan S1, maka gelar untuk Magister kemudian juga menjadi banyak. Beberapa diantaranya adalah Magister Agama Magister Ilmu Komputer Magister Kehutanan Magister Manajemen Magister Sains Magister Teknologi Informasi Magister Manajemen Sistem Informasi Magister Pendidikan Magister Akuntansi Magister Farmasi dan lain sebagainya. 4. Doktor Di atas jenjang Magister atau S2 ada gelar Doktor yakni gelar pendidikan yang didapatkan seseorang setelah menempuh pendidikan S3. Doktor kemudian juga diketahui sebagai gelar akademik tertinggi, sebab setelah S3 tidak ada lagi tingkat pendidikan tinggi di atasnya. Gelar Doktor diambil setelah menyelesaikan disertasi yang merupakan suatu penelitian dan diharapkan memiliki unsur kebaruan di dalamnya. Selama masa perkuliahan, mahasiswa S3 menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyusun tugas akhir tersebut sampai lulus dengan dampingan dosen ahli di bidangnya. Lulusannya kemudian mendapat gelar Doktor Dr. dan termasuk jenis gelar yang ditulis sebelum atau di depan nama pemiliknya. Jadi, berbeda dengan gelar akademik dari tingkat Diploma sampai S2 yang gelarnya ditulis di belakang nama. Selain itu, apapun bidang ilmu yang diambil gelarnya sama yakni Doktor Dr.. 5. Kedokteran Berikutnya adalah gelar kedokteran, yaitu jenis gelar pendidikan yang diberikan kepada mereka yang sudah menjalani pendidikan kedokteran. Sehingga setelah lulus akan diberi gelar dokter dr. dan ditulis di depan nama. Setelah menempuh pendidikan antara 6-7 tahun atau bahkan lebih gelar tersebut diberikan. Secara luas, lulusan pendidikan kedokteran akan langsung mendapat gelar Dokter Umum. Baru kemudian yang bersangkutan bisa memilih hendak melanjutkan pendidikan kedokteran spesialis atau tidak. Jika lanjut, maka bisa memilih bidang kedokteran yang spesifik. Gelar yang didapatkan kemudian mengikuti bidang kedokteran atau kesehatan yang diambil. Gelar dokter spesialis kemudian diberi gelar Sp. dan diikuti dengan bidang kesehatan yang dipilih. Selain itu ditulis di belakang nama. Baca Juga Cara Penulisan Gelar PhD yang Benar, Jangan Sampai Salah Lagi ya! Penulisan Gelar Secara Umum Setelah memahami apa itu gelar dan juga jenis-jenisnya, maka bisa mengetahui detail mengenai penulisan gelar dokter spesialis. Namun sebelumnya, perlu tahu juga mengenai ketentuan penulisan gelar secara umum. Ketentuan atau aturan tersebut meliputi beberapa poin, yaitu Gelar ditulis atau diakhiri dengan tanda titik sebagai penghubung antara satu gelar dengan gelar lainnya. Misalnya untuk gelar Ahli Madya maka ditulis ada tanda titik antara huruf A untuk “Ahli” dan huruf Md untuk “Madya”. Gelar bisa ditulis di depan nama seseorang maupun di belakang nama, tergantung jenis gelar yang dimiliki oleh orang tersebut. Gelar Doktor atau S3 ditulis di depan nama dan gelar lainnya secara umum ditulis di belakang nama. Contohnya Dr. Afif Maulana, lulusan S1 Komputer, S2 Komputer, dan S3. Setelah menuliskan nama maka dibubuhkan tanda koma , baru disusul gelar. Contohnya Afif Maulana, Jika ada lebih dari satu gelar maka penghubung satu gelar ke gelar lainnya juga memakai tanda koma tersebut. Contohnya Dr. Afif Maulana, Mengenal Gelar DR, Dr, dan dr Dari pembahasan jenis-jenis gelar di atas maka bisa diketahui ada gelar Doktor dan ada gelar Dokter. Keduanya tentu berbeda, gelar Doktor diberikan kepada mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan S3 di perguruan tinggi dalam maupun luar negeri. Kecuali untuk mahasiswa yang kuliah di Inggris dan Amerika, gelar S3 yang didapatkan adalah PhD. Gelar untuk dokter dan doktor ini kemudian bisa dijumpai ada tiga bentuk, yakni DR, Dr, dan juga dr. Apa perbedaan ketiganya? Berikut penjelasan mengenai definisi masing-masing 1. Gelar DR Gelar pertama adalah DR yang merupakan singkatan dari Doktor Honoris Causa. Yaitu sebuah gelar kehormatan yang diberikan oleh sebuah perguruan tinggi kepada salah satu tokoh yang mumpuni di bidang tertentu. Tokoh yang mumpuni ini bisa datang dari kalangan dosen, yang menjadi ahli di suatu bidang. Sehingga untuk mendapatkan gelar DR seseorang perlu menghasilkan karya dan menunjukan spesialisasinya di suatu bidang. Berhubung gelar DR ini adalah gelar kehormatan, maka untuk meraihnya tidak dengan menempuh pendidikan tinggi di suatu perguruan tinggi. 2. Gelar Dr Berikutnya adalah gelar Dr dimana huruf “D” ditulis dengan huruf kapital dan huruf “r” ditulis dengan huruf kecil. Gelar Dr sendiri merupakan singkatan dari Doktor dan merupakan gelar kesarjanaan tertinggi atau gelar tertinggi di dalam pendidikan tinggi. Memperoleh gelar ini diwajibkan menyelesaikan studi di jenjang S3. Sehingga gelar Dr baru bisa didapatkan setelah merampungkan kuliah S3 baik di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Khususnya di perguruan tinggi yang negaranya menggunakan gelar Doktor untuk lulusan S3. Sebab beberapa negara diketahui memakai gelar PhD untuk lulusan S3 di negaranya. 3. Gelar dr Terakhir adalah dr yang semua hurufnya ditulis dengan huruf kecil dan gelar dr merupakan singkatan dari dokter. Artinya gelar ini baru bisa didapatkan oleh mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan kedokteran. Pendidikan kedokteran dimulai dari dokter umum kemudian bisa melanjutkan ke pendidikan kedokteran spesialis. Inilah alasan yang membuat tempat praktek dokter baik praktek pribadi maupun di rumah sakit selalu mencantumkan keterangan dokter umum atau dokter spesialis. Dokter umum sesuai dengan namanya membantu masyarakat untuk memeriksakan kesehatan secara umum, mencakup semua jenis keluhan. Sedangkan dokter spesialis, sifatnya lebih spesifik. Misalnya dokter spesialis kulit dan kelamin maka hanya menangani pasien dengan keluhan pada kulit dan kelamin. Begitu juga dengan dokter spesialis lainnya. Adapun gelar yang didapatkan adalah Spesialis Sp.. Kesimpulannya, gelar dokter dr. merupakan gelar pendidikan yang diberikan kepada seseorang yang sudah menempuh masa residensi dan mendapatkan surat ijin praktek. Sehingga dengan kata lain dokter adalah gelar profesional di bidang kesehatan atau kedokteran. Baca Juga Cara Penulisan Gelar MBA yang Baik dan Benar Penulisan Gelar Dokter Spesialis Penulisan gelar dokter spesialis sudah tentu berbeda dengan dokter umum. Dokter umum akan mendapatkan gelar dr dan ditulis di depan nama pemiliknya. Sedangkan dokter spesialis akan mendapatkan tambahan gelar spesialis di belakang namanya. Jenis gelar spesialis yang didapat sudah tentu disesuaikan dengan spesialisasi kedokteran yang diambil. Jenis dari gelar doktor spesialis sendiri cukup banyak, beberapa diantaranya adalah Dokter Spesialis Anak Dokter Spesialis Bedah Umum Dokter Spesialis Anestesi Dokter Spesialis Bedah Anak Dokter Spesialis Bedah Onkologi Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Dokter Spesialis Kedokteran Forensik Dokter Spesialis Bedah Plastik Dokter Spesialis Bedah Saraf Dokter Spesialis Gizi Dokter Spesialis Gizi Klinik Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Dokter Spesialis Konservasi Gigi Dokter Spesialis Kedokteran Gigi Anak Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Dokter Spesialis Mata Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi Dokter Spesialis Paru Dokter Spesialis Radiologi Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik dan lain sebagainya. Adapun tata cara penulisan gelar dokter spesialis adalah dengan mengikuti ketentuan umum di atas. Dimana gelar doktor spesialis memberikan dua jenis gelar sekaligus, pertama gelar dokter dr. yang dicantumkan di depan nama pemiliknya. Setelah penulisan nama disusul gelar doktor spesialis yang berhasil diraih. Baca Juga Cara Penulisan Gelar Akademik dan Non Akademik yang Harus Diketahui Supaya lebih mudah memahami tata cara penulisannya, berikut beberapa contoh yang bisa diperhatikan dr. Puji Astutik, merupakan dokter spesialis anak. Dr. dr. Dian Permata, merupakan doktor – S3 dan dokter – dr untuk spesialis bedah umum. dr. Pipit Tikawati, merupakan dokter spesialis gizi. Jadi, penulisan gelar dokter spesialis pada umumnya adalah mendapatkan dua jenis gelar sekaligus. Pertama gelar dokter dr. dan disusul gelar dokter spesialis Sp.. Jika dokter spesialis tersebut menempuh pendidikan doktor atau S3 maka ada satu lagi gelar di depan nama yakni Doktor Dr.. UPDATE 2020 Pada kesempatan kali ini, informasi yang dibahas termasuk topik cukup umum yaitu tentang Penulisan Gelar Keperawatan yang benar khususnya bagi lulusan perawat yang memperoleh gelar dalam negri. Lengkap, Cara Penulisan Gelar Keperawatan Yang Benar Dan Contohnya D3, S1, S2, S3, Profesor Kenapa hal ini perlu diperhatikan? tentu saja agar tidak terjadi kesalahan dan merubah makna gelar bahkan membuat kesan kurang profesional. Melihat beberapa fakta tersebut, Pemerintah Indonesia pun telah membuat suatu pedoman khusus dalam penulisan gelar supaya tak terjadi kembali kesalahan serupa dengan keluarnya PP Peraturan Pemerintah serta peraturan dari kementrian tertentu. Pengertian GelarContoh Penulisan Gelar Keperawatan Yang Benar1. Gelar D3 Keperawatan2. Gelar S1 Keperawatan3. Gelar S1 dan Profesi Ners4. Gelar S2 Keperawatan5. Gelar S3 Keperawatan6. Gelar Profesor Keperawatan Pengertian Gelar Tahukah anda bahawa gelar atau title adalah awalan “prefix” atau akhiran “afiks” yang ditambahan sebelum atau sesudah nama seseorang guna menunjukkan jabatan resmi, kualifikasi akademis, profesionalitas serta rasa kerhomatan. Pada saat ini, penulisan gelar mulai dari diploma, sarjana, keprofesian, magister hingga profesor mampu menunjukkan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang. Jadi, saat melihat gelar saja, bisa langsung diketahui latar belakang pendidikan orang tersebut. Umumnya, penulisan gelar ditulis dalam bentuk singkatan dari kependekan suatu gelar dan bisa dibaca per huruf. Tentu saja, singkatannya tidak serta merta dibuat sendiri melainkan tetap mengacu pada ejaan PUEBI yang disempurnakan. Tentang aturan dasarnya, sebagai berikut, Gelar boleh ditulis di depan atau di belakang nama Tiap singkatan glar wajib diawali huruf kapital, kecuali gelar-gelar tertentu, misalnya okter yang ditulis dengan dr. diakhiri titik Gunakan tanda koma , saat memisahkan nama dengan gelar Gunakan tanda koma , saat memisahkan gelar satu dengan gelar lainya Setiap singkatan gelar wajib memakai tanda titik . guna menghubungkan huruf dengan huruf lainya Sementara, panduan beserta aturan penulisan gelar umum atau gelar keperawatan pun sudah ditentukan oleh Peraturan Pemerintah PP Nomor 17 Tahun 2010, Peraturan Kementrian Pendirikan dan Kebudayaan Nomor 154 Tahun 2014 dan Peraturan Mentri Riset, Teknologi dan Pendidikan Nomor 63 Tahun 2016 sehingga anda tidak bingung lagi untuk menulis gelar dengan benar dan tepat. Contoh Penulisan Gelar Keperawatan Yang Benar 1. Gelar D3 Keperawatan D3 Keperawatan merupakan gelar yang didapat dari pendidikan vokasi. Pada jenjang ini, seseorang akan memperoleh gelar diplomanya setelah menyelesaikan pendidikan minimal selama 3 tahun. Contoh penulisan gelarnya, dengan menuliskan setelah nama, lalu diikuti progam pendidikanya yang diambil. Gelar D3 Keperawatan disebut Ahli Madya Keperawatan, jadi penulisanya Fulan, 2. Gelar S1 Keperawatan S1 Keperawatan merupakan jenjang pendidikan Strata 1 keperawatan yang secara normal proses pembelajaranya diselesaikan dalam waktu 4 tahun dengan 144 SKS satuan kredit semester. Untuk penulisan gelarnya yakni memakai singkatan huruf S. diikuti jurusan yang diambil. Gelar S1 Keperawatan disebut Sarjana Keperawatan, jadi penulisanya Fulanah, sedangkan gelar DIV yang juga stratanya sama dengan S1 maka pencantuman gelarnya dengan menambahn lalu diikuti gelar jurusannya, Gelar DIV Keperawatan disebut Sarjana Terapan Keperawatan, jadi penulisanya Fulanah, 3. Gelar S1 dan Profesi Ners S1 Ners merupakan lulusan yang sudah menyelesaikan minimal 4 tahun pendidikan lalu dilanjutkan dengan keprofesian selama kurang lebih 1 tahun. Maka, seseorang itu berhak mendapatkan gelar Profesi Ners. Contoh penulisan gelarnya yakni gelar Sarjana Keperawatan lalu diikuti dengan keprofesianya Ners atau Ns. Gelar S1+Ners disebut Profesi Ners, jadi penulisanya Fulan, Ns 4. Gelar S2 Keperawatan S2 Keperawatan merupakan lulusan dari jenjang pendidikan Strata 2 yang ditempuh oleh seseorang usai menyelesaikan pembelajaranya dalam waktu 2 tahun. Bila ditambah mengambil spesialisasi keperawatan di bidang tertentu maka ada proses perkualihanya ditambah minimal 1 tahun lagi. Gelar ini sama penulisanya dengan studi Magister yaitu mencantumkan huruf “ M ” lalu diikuti dengan inisial gelar akademik. Gelar S2 Keperawatan disebut Magister Keperawatan, jadi penulisanya Fulan, Ns., Sedangkan bila seseorang mengambil S2 disertai spesialisi keperawatan tertentu maka ada penambahan gelar di belakangnya. Gelar S2+spesialisasi disebut Magister Keperawatan Spesialis [bidang], jadi penulisanya Fulan, Ns., 5. Gelar S3 Keperawatan Gelar Doktor merupakan gelar akademik yang diperoleh seseorang usai menempuh pendidikan strata 3 dalam kurun waktu 3-7 tahun lamanya. Penulisan gelar tersebut menggunakan kapital pada huruf pertama yakni Dr. dan ditempatkan sebelum nama, lalu diikuti gelar keperawatan yang telah diselesaikan sebelumnya. Gelar S3 Keperawatan disebut Doktor Ilmu Keperawatan, jadi penulisanya Dr. Fulan, Ns., Atau jika seseorang bergelar S3 dan sudah menempuh pendidikan spesialisasi misalnya keperawatan jiwa, maka gelarnya akan menjadi seperti ini, Gelar S3+spesialisasi disebut Doktor Ilmu Keperawatan Spesialis [bidang], jadi penulisanya Dr. Fulanah, Ns., 6. Gelar Profesor Keperawatan Gelar Professor merupakan gelar penghormatan yang tidak bisa diperoleh dari pembelajaran akademik karena didasarkan pada kriteria tertentu yang sudah dirumuskan oleh civitas akademis pada suatu perguruan tinggi. Misalnya saja, sudah menerbitkan buku keilmuan, melakukan penelitian, memberikan sumbangsih besar terhadap dunia keperawatan dan beberap kategori lain. Nah, penulisan gelar profesor cukup mudah, yakni penulisanya berada di paling depan sendiri dengan menggunakan singkatan Prof. lalu diikuti nama dan gelar-gelar yang didapat sebelumnya. Gelar Profesor Keperawatan Disebut Guru Besar Keperawatan, jadi penulisanya Prof. Dr. Fulanah, Ns., Demikianlah Cara Penulisan Gelar Keperawatan Yang Benar mulai dari gelar D3 sampai profesor yang semoga memberikan anda gambaran lebih jelas sehingga tidak salah ketika nanti menuliskan gelar sendiri atau seseorang. Salam, Deny Irwanto Skip to contentBERANDATENTANG KAMIAKREDITASIKERJA SAMASTRUKTUR ORGANISASIVISI & MISI FAKULTASPRESTASI & PENGHARGAANPROGRAM PENDIDIKANKESEHATAN MASYARAKATILMU GIZIREKAM MEDIS & INFORMASI KESEHATANKEPERAWATANMANAJEMEN INFORMASI KESEHATANS1S1 TERAPANBIOTEKNOLOGIFARMASIPROFESI NERSPROFESI DIETISIENMAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKITPENGUMUMANPROFESI DIETISIENILMU GIZIMANAJEMEN INFORMASI KESEHATANINFORMASIJADWAL LABPEMAKAIAN LABBERITANERS – Ilmu Keperawatan NERS – Ilmu Keperawatanadmin2023-03-24T150636+0700 Page load link Go to Top

penulisan gelar s1 keperawatan ners