Kondisi ini memang jarang terjadi, di perkirakan hanya 1 dari 200 kasus preeklampsia yang berkembang menjadi eklampsia. Meski demikian, eklampsia merupakan kondisi kesehatan yang serius. Pada kondisi ini, hipertensi atau tekanan darah tinggi yang terjadi dapat memengaruhi otak dan menyebabkan kejang atau koma dalam kehamilan. Dampak hipertensi pada ibu hamil dan janin. Tekanan darah yang tidak terkontrol selama masa kehamilan dapat menyebabkan berbagai gangguan pada perkembangan janin. Semakin tinggi tekanan darah dan semakin lama ibu mengalaminya, maka komplikasi pada janin akan semakin parah. Salah satu dampaknya yang paling berbahaya adalah meningkatnya menyebabkan kematian pada ibu hamil (Osungbade dkk, 2011). Indonesia merupakan Asia Tenggara yang menempati urutan ke lima atas Angka Kematian Ibu tertinggi menurut dari data World Health Organization (WHO). Pada tahun 2019, 1.280 kasus dengan perdarahann, 1.066 kasus Laporan kasus: Seorang perempuan 41 tahun, hamil kedua, usia kehamilan 36-37, primipaternitas, primitua sekunder dengan hipertensi kronis dan mioma uteri (servikalis) dirujuk ke RS untuk bersalin. Tatalaksana focus pada dukungan kepada ibu, melibatkan keluarga, Eklampsia adalah suatu keadaan yang ditemukan pada masa kehamilan ibu. Eklampsia adalah serangan kejang yang muncul secara tiba-tiba pada wanita hamil hingga masa melahirkan. Eklampsia memiliki resiko yang berat yakni penurunan kesadaran atau koma. Banyak sekali mekanisme dan penyebab yang mengakibatkan eklampsia pada ibu yang akan dijelaskan Pengertian. a. Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan . Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang dan/atau koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi. (6) b. Pre ekalmpsia adalah timbulnya hipertensi disertai .

contoh kasus eklampsia pada ibu hamil