AbdulWahhab Hasbullah (Pendiri NU dan Rais Am setelah KH. Hasyim Asy'ari), Mas'ud yang waktu itu telah kehabisan bekal untuk tinggal di dalam pondok kemudian mukim di langgar pucung (musala yang terletak tidak jauh pondok). karena ada kudeta yang dilancarkan oleh kelompok Wahabi pada tahun 1922 yang diprakasai Pangeran Abdul Aziz As-Su
Seorangahli Hadits dari Maroko yang terkenal bernama AsSayyid Abdul Aziz Al-ghumari Al Hasani pernah memuji dan menjuluki beliau sebagai kebanggaan Ulama Haramain dan sebagai Muhaddits. Biografi KH Hasyim Asy'ari. Komite yang diketuai KH. Wahab Hasbullah ini datang ke Saudi Arabia dan meminta Raja Ibnu Saud untuk mengurungkan niatnya
BiografiKH Hasbullah Abdusyakur - KH. Hasbullah Abdusyakur lahir pada Juni, 1942 di tempat yang sama dengan K.H. Soleh Darat Semarang, tepatnya di Kedung Cumpleng. Beliau adalah putra dari H. Abdusyakur bin H. Abdullah bin H. Khairuman dari Bati Alih, Jepara dan Hj. Mariah binti K.H. Cudlori dari Mayong, Jepara.
KiaiHaji Abdul Wahab Hasbullah (lahir di Jombang, 31 Maret 1888 - meninggal 29 Desember 1971 pada umur 83 tahun) adalah seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. KH Abdul Wahab Hasbullah adalah seorang ulama yang berpandangan modern, beliau memulai dakwahnya dengan mendirikan media massa atau surat kabar, yaitu harian umum "Soeara Nahdlatul Oelama" atau Soeara NO dan Berita Nahdlatul Ulama.
MenziarahiPara Kiai dari KH Aziz Masyhuri. Begitu banyak krisis di negara tercinta ini, termasuk krisis moral. Masih hangat di telinga, berita pemukulan kiai di salah satu pondok pesantren di bilangan kota Bandung belum lama ini. Entah, apa modus dari tragedi di atas. Yang jelas, hemat saya, ini adalah bukti bahwa moral kita tengah berada pada
MuhammadSidiq ( Mbah Sidiq ) Jember - KATA SANTRI. Biografi KH. Muhammad Sidiq ( Mbah Sidiq ) Jember. Beliau lahir tahun 1453 H (1854 M) di pedukuhan Punjulsari Desa Waru Gunung Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Lokasi pedukuhan Punjulsari perkebunan dan hutan sehingga beliau adalah Arek Ndeso.
. - KH Azizi Hasbullah, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdatul Ulama PBNU meninggal dunia, Minggu 21/5/2023. KH Azizi Hasbullah meninggal pada pukul WIB. KH Azizi Hasbullah sempat mendapatkan perawatan intensif selama hampir 3 pekan, usai kecelakaan maut pada 6 Mei 2023. Kiai Azizi Hasbullah menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit RS Hasan Sadikin, Bandung. Diketahui kecelakaan maut tersebut juga turut merenggut jiwa sang sopirnya. Jenazah Almarhum Pengasuh Ponpes Baran, Selopuro, Blitar itu telah dibawa ke kampung halamannya di Dukuh Barran, Kasim, Selopuro, Blitar. Kabar duka, KH Azizi Hasbullah, Rais PBNU meninggal seusai dirawat lantaran mengalami kecelakaan di Tol Cipali. istimewa/instagram NU Jatim Baca juga Kabar Duka Rais PBNU KH Azizi Hasbullah Meninggal seusai Terlibat Kecelakaan di Tol Cipali Sosok KH Azizi Hasbullah KH Azizi Hasbullah masuk dalam pengurus PBNU masa khidmat 2022-2027. Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan PBNU nomor 01/ Kiai Azizi didapuk sebagai Rais Syuriah PBNU. Mengutip instagram nuonline_id, Kiai Azizi adalah Pengasuh Pondok Pesantren Barran Selopuro, Blitar. Dirinya juga dikenal sebagai sosok ahli fikih. Dirinya merupakan santri kinasih dari KH Ahmad Idris Marzuki Lirboyo. Sosoknya dikenal terbuka, tegas dan lugas berdiskusi adu argumentasi dalam forum-forum bahtsul masail pesantren dan NU, seperti di Lirboyo, Forum Musyawarah Pondok Pesantren FMPP se-Jawa Madura, bahtsul masail syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Timur, dan forum bahtsul masail PBNU.
Jakarta, NU Online Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama NU. Ini, setelah Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH Azizi Hasbullah wafat pagi ini, Ahad 21/5/2023. Kabar duka ini menyebar cepat di sosial media. Almarhum diketahui menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit RS Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat. "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Sampun kapundut. KH Azizi Chasbullah, pagi ini di RS Hasan Sadikin Bandung," demikian informasi yang diterima NU Online. Sebelumnya, kondisi KH Azizi Hasbullah sempat kritis setelah cukup lama mendapat pelayanan medis. Kia asal Blitar, Jawa Timur ini dirawat di RS Hasan Sadikin lantaran mengalami kecelakaan saat hendak menghadiri Halaqah Fiqih Peradaban dan Bahtsul Masail di Pondok Pesantren Al-Muhajirin 2 Purwakarta, Jawa Barat bersama Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama PCNU Trenggalek KH Zahro Wardi. Kiai Azizi masuk RS Hasan Sadikin Bandung pada Sabtu 6/5/2023. Ulama Begawan Bahtsul Masail itu harus dirujuk ke rumah sakit tersebut karena keterbatasan fasilitas dan peralatan di Rumah Sakit Cideres Majalengka setelah kecelakaan tunggal yang dialami Kiai Azizi di jalan tol Cipali KM 142 pada Sabtu 6/5/2023 pagi. Kiai Azizi kala itu mengalami cedera serius di tangan, kaki, iga, dan paru-parunya. Tindakan operasi pun harus dilakukan. Kondisinya setelah itu membaik dan bisa makan selepas operasi. Kondisi kesehatan Kiai Azizi kembali menurun pada Senin 15/5/2023. Hal tersebut membuat pihak rumah sakit mengambil tindakan khusus sebagai upaya memulihkan kembali kondisinya. Pewarta Syamsul Arifin Editor Fathoni Ahmad
Home » Biography » Biography of KH Azizi Hasbullah A Visionary Islamic Scholar and Community Leader Biography of KH Azizi Hasbullah A Visionary Islamic Scholar and Community LeaderIntroductionKH Azizi Hasbullah is a revered Islamic scholar and community leader known for his deep knowledge, spiritual guidance, and unwavering commitment to uplifting society. Through his extensive religious education, tireless activism, and profound influence, he has left an indelible mark on the lives of countless individuals, both in Indonesia and beyond. This biography explores the life and contributions of KH Azizi Hasbullah, a true luminary in the world of Islamic Life and EducationBorn on May 24rh, 1968 in Malang, KH Azizi Hasbullah showed early signs of dedication to religious studies. He embarked on his educational journey by memorizing the Quran at a young age, setting the foundation for his lifelong pursuit of Islamic knowledge. He went on to study at prestigious Islamic institutions, immersing himself in the teachings of renowned scholars and acquiring expertise in various Islamic sciences, including Quranic exegesis, hadith, fiqh Islamic jurisprudence, and Islamic and ActivismDriven by a strong sense of responsibility towards his community, KH Azizi Hasbullah became actively involved in grassroots initiatives and social activism. He championed the cause of social justice, poverty alleviation, and education, recognizing the importance of empowering individuals to improve their own lives and contribute to the betterment of society. His leadership skills and compassionate approach earned him the respect and admiration of both his peers and the wider of Educational InstitutionsOne of KH Azizi Hasbullah's most significant contributions is the establishment of educational institutions dedicated to Islamic studies and character development. His vision was to provide a holistic education that combines religious teachings with contemporary knowledge, empowering students to navigate the challenges of the modern world while remaining rooted in Islamic principles. These institutions have become beacons of knowledge and centers for moral and intellectual of Interfaith Dialogue and ToleranceKH Azizi Hasbullah has been a strong advocate for interfaith dialogue and promoting tolerance and understanding among different religious communities. Recognizing the importance of fostering harmonious coexistence, he has actively engaged in initiatives that promote mutual respect, peaceful cohabitation, and collaboration between different faith traditions. His efforts have helped build bridges of understanding and fostered an environment of religious Guidance and CounselingWith his vast knowledge and deep spirituality, KH Azizi Hasbullah has become a sought-after spiritual guide and counselor. People from all walks of life seek his wisdom and guidance on matters of faith, personal development, and navigating life's challenges. His compassionate demeanor, coupled with his profound understanding of Islamic teachings, has provided solace and guidance to countless individuals, helping them find solace, direction, and purpose in their and ImpactKH Azizi Hasbullah's lifelong dedication to promoting Islamic values, social justice, and community development has left an enduring legacy. His teachings, institutions, and advocacy work continue to inspire generations of Muslims and non-Muslims alike. His emphasis on education, interfaith dialogue, and compassionate activism has not only transformed individual lives but has also contributed to the broader social fabric, fostering a more inclusive and harmonious Azizi Hasbullah's life journey stands as a testament to the transformative power of knowledge, spirituality, and community service. Through his tireless efforts, he has enriched the lives of countless individuals, leaving an indelible impact on the Islamic community and society as a whole. As a visionary scholar, leader, and advocate for social change, KH Azizi Hasbullah has exemplified the values of compassion, wisdom, and service, inspiring others to follow in his footsteps and contribute to the betterment of humanity.
Jakarta, NU Online Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH Azizi Hasbullah wafat pada Ahad pagi 21/5/2023. Almarhum adalah sosok yang dikagumi oleh banyak kalangan karena kealimannya dalam beberapa aspek. Seperti ilmu fiqih, ushul fiqih, aqidah, dan tasawuf. Salah satu orang yang menjadi saksi atas kealiman almarhum adalah Ahmad Muntaha. Ia dengan almarhum seringkali bertemu dan menyimak penyampaian-penyampaiannya dalam satu forum bahtsul masail. Ahmad Muntaha menyampaikan bahwa KH Azizi Hasbullah adalah sosok ahli fiqih yang inspiratif di kalangan para tokoh kiai yang lain. "Kiai Azizi atau yang bernama lengkap KH Azizi Hasbullah, Pengasuh Pondok Pesantren Barran Selopuro Blitar, Jawa Timur, bagi saya merupakan sosok faqih atau ahli fiqih Nusantara yang inspiratif," katanya. Tidak saja dirinya, ia menegaskan bahwa kedalaman penguasaannya atas ilmu-ilmu syariat mendapatkan apresiasi luas dari Kiai-kiai lain, termasuk di kalangan para masyayikh di Pondok Pesantren Lirboyo. "Sejak mengenal dan mengaji kitab Tausyih ala Ibnul Qasim karya Syekh Muhammad Nawawi Banten kepadanya pada tahun 2001 di Rumah Tua Lirboyo, hingga bermu’amalah dengannya secara langsung hingga sekarang, tak hentinya saya mendapat inspirasi dan keteladanan secara terus-menerus mengaji, mengkaji, dan meng-upgrade study keilmuan Islam," ungkapnya. Almarhum Kiai Azizi adalah sosok faqih yang terbuka terbuka, tegas dan luas dalam berdiskusi adu argumentasi dalam forum-forum bahtsul masail pesantren dan NU, seperti di Lirboyo, Forum Musyawarah Pondok Pesantren FMPP se-Jawa Madura, Bahtsul Masail Syuriyah PWNU Jawa Timur, dan forum-forum bahtsul masail PBNU. "Orang-orang yang terlibat tak dapat melupakan sosoknya, yang sangat kuat secara referensi dan kokoh dalam idrak atau analisis kasus-kasus kontemporer waqi’ah haditsah," terangnya. Ia menceritakan saat satu majelis seminar dan bedah buku seperti di Oku Timur Sumatera Selatan, Sampang dan Pamekasan Madura, dan yang terakhir di Mlangi Yogyakarta, kepiawaian santri kinasih KH Ahmad Idris Marzuki Lirboyo ini dalam menyajikan materi-materi berat dengan bahasa dan gaya bebas, juga membuat para audiens enggan beranjak dari majelis meski sudah menghabiskan waktu berjam-jam. "Apalagi bila forum sudah memasuki acara tanya jawab yang semakin mengeksplor keluasan ilmunya," tuturnya. Kendati demikian, sosok almarhum KH Azizi Hasbullah ini low profile dan egaliter. Hal ini membuatnya tidak sungkan untuk istifadah mengujikan ide-ide kepadanya. "Mulai beberapa bagian isu tentang rumusan Islam Nusantara PWNU Jawa Timur, Fiqih Kebangsaan karya Himpunan Alumni Santri Lirboyo HIMASAL, dan rumusan Relasi Sosial Muslim dan non-Muslim perspektif Nahdlatul Ulama," pungkasnya. Pewarta Syamsul Arifin Editor Syakir NF
Ketika membicarakan pembaharu Islam atau pembaharu pendidikan Islam. Yang mencul dalam ingatan kita adalah nama Rasyid Ridho, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal sampai Fazlur Rahman. Tentu menjadikan pertanyaan besar bagi saya, apakah tidak ada pembaharu pendidikan Islam dari Indonesia? Saya menjawab sendiri, tentu ada. Tokoh seperti KH Hasyim Asyri, KH Ahmad Dahlan, KH Wahid Hasyim, Ki Hajar Dewantara saya rasa layak kita sebut dengan pembaharu pendidikan Islam. Kualitas dan perannya dalam dunia pendidikan tidak kalah dengan tokoh-tokoh besar yang saya sebut di awal. Namun bagaimana dengan sekarang, kita tidak mungkin terus bernostalgia dengan zaman dahulu eranya KH Hasyim Asyri, KH Ahmad Dahlan, KH Wahid Hasyim dan Ki Hajar Dewantara. Karena sudah barang tentu pendidikan selalu berkembang seiring dengan perkembanagan zaman yang sanagt luar biasa ini. Jika di tanya siapa pembaharu pendidikan Islam saat ini? saya akan menjawab pembaharu pendidikan Islam abad 21 ini adalah KH Asep Saifuddin Chalim, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur. Kiai Asep merupakan putra bungsu dari KH Abdul Chalim, Kiai asal Majalengka yang mempunyai pengaruh besar terhadap pendirian Nahdlatul Ulama. Kiai Abdul Chalim adalah kawan akrab KH Wahab Hasbullah. Kiai Wahab pernah memberikan kepercayaan kepada Kiai Abdul Chalim sebagai guru di Nahdlatul Wathon, organisasi yang didirikan KH Wahab untuk peningkatan pendidikan Islam. Kiai Asep memupuk ilmu Agamanya di Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo yang di asuh oleh KH Abbas Khozin tak lain adalah sahabat ayah Kiai Asep. Paling tidak ada dua alasan saya menyebut Kiai Asep sebagai Pembaharu Pendidikan Islam abad 21 ini. Pertama adalah keberhasilannya mendirikan Pondok Pesantren dan Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul Ummah. Dan yang kedua adalah menghidupkan kembali organisasi Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Pergunu. Saat ini tak kurang dari santri yang menuntut Ilmu di lembaga pendidikan Amanatul Ummah. Pada awalnya pendirian Ponpes Amanatul Ummah sekitar tahun 2007 KH Said Aqil Siradj ketua PBNU di ajak Kiai Asep meninjau lokasi yang akan di bangun pesantren Amanatul Ummah. Melihat lokasi, Kiai Said saat itu merasa pesimis dengan ide Kiai Asep mendirikan Ponpes di hutan yang jauh dari keramaian. Sekarang terbukti prasangka Kiai Said terhadap ide Kiai Asep salah. Sejak berdirinya lembaga pendidikan di bawa naungan Ponpes Amanatul Ummah siswa-siswinya setiap tahun memenangi berbgai kejuaraan/lomba akademis dan keteramilan di tingkat Nasional dan Internasional. Lulusan sekolah tingkat SMA dan Aliyah paling banyak di terima di kampus Negeri dan kampus-kampus luar negeri. Tentu akan panjang jika mengulas satu persatu prestasi santri/siswa yang belajar di lembaga pendidikan yang didirikan oleh Kiai Asep. Untuk itu saya menyarankan para pembaca untuk mencari sendiri di webside Amanatul Ummah. Yang kedua adalah menghidupkan kembali Pergunu. Seperti yang diceritakan Dosen saya di Institut Pesantren Abdul Chalim Dr. Gatot Sujono bahwa hidup dan berkembang pesatnya Pergunu saat ini tidak lain adalah karena tangan dingin Kiai Asep. Dua kali Kongres 2011 dan 2016 Kiai Asep dipilih menjadi ketau Pergunu. Ini menandakan semua percaya dan merasakan kemajuan Pergunu di tangan Kiai Asep. Melalui Pergunu ini juga Kiai Asep memberikan ratusan beasiswa bagi guru-guru NU untuk melanjutkan pendidikan S2 di dua kampus yang ia pimpin, kampus IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo dan IAI IKHAC Pacet Mojokerto. Pemberian beasiswa ini tidak lain diberikan Kiai Asep untuk meningkatkan SDM guru-guru NU. Tidak hanya itu, Kiai Asep juga memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar luar negeri untuk belajar di Pesantren Amanatul Ummah. Beberapa waktu lalu saat pembukaan kuliah pascasarjana Kiai Asep menyampaikan kenapa Yaman, Mesir di kenal Pendidikannya. Menurut Kiai Asep karena Yaman, Mesir memberikan beasiswa. Inilah yang di adopsi Kiai Asep agar Indonesia di kenal dunia melalui pendidikan. Dua alasan ini saya rasa cukup untuk menyebut Kiai Asep sebagai Pembaharu Pendidikan Islam. Tentu Kiai Asep tidak sendiri, masih banyak pembaharu-pembaharu Pendidikan Islam yang lain di Indonesia.
biografi kh azizi hasbullah